Minggu, 19 Juni 2011

Artikel Jaringan

Jaringan
Banyak administrator merasa bahwa ketika jaringan menyala dan berjalan pekerjaan selesai. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Ketika suatu jaringan telah selesai, di situlah pekerjaan sebenarnya dari administrator jaringan dimulai.
Setelah mengetahui bagaimana mendesain dan membuat jaringan, Anda dapat melakukan tugas seperti memilih, menginstalasi, dan mengetes kabel, serta menentukan di mana tempat kabel diletakkan. Namun, desain dan implementasi jaringan hanya sebagian dari yang perlu Anda ketahui. Anda harus mengetahui bagaimana memelihara jaringan dan menjaganya tetap berfungsi pada tingkat yang diinginkan. Ini berarti Anda harus mengetahui bagaimana mengatasi masalah pada waktu mereka muncul. Di samping itu, Anda harus tahu kapan ekspansi atau perubahan konfigurasi jaringan dilakukan supaya dapat memenuhi permintaan.
Pada edisi kali ini, kita akan melihat tentang pemeliharaan jaringan menggunakan dokumentasi, monitoring, dan troubleshooting.
Bagaimana Jaringan Kelihatannya?
Pandangan terhadap jaringan itu penting. Jaringan adalah sekumpulan perangkat yang berhubungan satu sama lain untuk menyediakan komunikasi. Ketika administrator melihat jaringan, haruslah secara keseluruhan bukan individu. Dengan kata lain, masingmasing perangkat pada jaringan mempengaruhi perangkat lain dan jaringan secara keseluruhan. Tidak ada yang diisolasi ketika dihubungkan ke jaringan.
Sebagai perbandingan ambil contoh mobil. Mobil adalah sekumpulan onderdil yang menyediakan transportasi. Mesin memberikan tenaga untuk menggerakkan mobil, tetapi ia tidak akan berfungsi dengan baik jika sistem bahan bakar tidak bekerja atau bannya hilang. Rem juga komponen yang penting, tetapi sekali lagi, tanpa sistem hidrolik rem tidak akan berfungsi dan mobil tidak akan berhenti. Tanpa semua komponen bekerja sama, mobil tidak akan dapat melakukan tugas yang dimaksudkan: transportasi.
Hal yang sama juga berlaku untuk jaringan. Jika server jaringan menggunakan protokol TCP/IP dan host-nya tidak, mereka tidak akan dapat berkomunikasi. Jika jaringan bekerja bagus dan admnistrator hanya mengubah protokol pada satu sisi, jaringan berhenti bekerja. Satu perangkat mempengaruhi bagaimana perangkat lain bekerja. Contoh lain misalnya DNS server dengan alamat IP 202.58.68.7. Semua host Anda dikonfigurasi untuk mencari DNS server pada alamat IP tersebut. Jika administrator jaringan mengubah alamat IP DNS tanpa mengubah host, maka mereka tidak lagi mempunyai layanan DNS.
Hal penting yang perlu diingat pada waktu menangani jaringan adalah dengan melihatnya sebagai satu kelompok perangkat individu yang saling terhubung. Ini juga berlaku untuk Wide Area Network yang digunakan pada waktu terhubung ke Internet. Perubahan yang dilakukan ke router di tempat Anda secara langsung akan mempengaruhi efisiensi dan keandalan komunikasi seluruh sistem.
Definisi dan Batas Tanggung Jawab
Pada jaringan perusahaan, staf jaringan harus tahu tanggung jawabnya. Apakah tanggung jawab staf jaringan untuk mendiagnosis masalah pada desktop user, atau mengatakan bahwa masalah user tidak berhubungan dengan komunikasi? Apakah tanggung jawab staf
jaringan hanya sebatas sampai panel kabet di dinding atau sampai ke NIC?
Definisi seperti itu sangat penting bagi bagian jaringan. Mereka mempengaruhi beban kerja masing-masing orang, dan biaya layanan jaringan untuk perusahaan. Semakin besar tanggung jawab staf jaringan, semakin besar biaya resource. Bayangkan sebuah restoran yang dimiliki dan dioperasikan oleh satu individu. Satu orang ini bertanggung jawab untuk semua tugas, termasuk memasak, melayani, mencuci piring, dan membayar tagihan. Biasa, sumber daya manusia restoran tersebut relatif rendah, tetapi kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang terbatas sampai pemilik mempekerjakan juru masak, pelayan, dan akuntan. Sekarang setelah tanggung jawab dibagi, restoran dapat melayani lebih banyak orang dengan lebih efisien. Tentu saja, akibatnya biaya resource meningkat seiring adanya pertumbuhan dan ekspansi.
Seperti yang ditunjukkan pada contoh restoran, pekerjaan support jaringan bisa meliputi semua aspek jaringan atau dibatasi pada komponen tertentu saja. Tanggung jawab ini perlu ditentukan dan dilaksanakan pada tiap-tiap bagian. Kunci untuk memahami hubungan ini adalah bahwa membuat area tanggung jawab terlalu besar bisa memperbesar resource, tetapi membuat area tanggung jawab terlalu kecil membuatnya sulit untuk mengatasi masalah pada jaringan secara efektif.
Biaya Jaringan
Administrasi jaringan meliputi banyak tanggung jawab, termasuk analisis biaya. Ini berarti tidak hanya biaya desain dan implementasi jaringan, tetapi juga biaya pemeliharaan, upgrade, dan monitoring jaringan. Menentukan biaya instalasi jaringan bukanlah tugas yang sulit bagi sebagian besar administrator jaringan. Daftar perangkat dan harga sudah tersedia; biaya tenaga kerja dapat dihitung menggunakan rating tetap. Sayangnya, biaya pembangunan jaringan hanyalah permulaan saja.
Berikut adalah beberapa faktor biaya lain yang harus dipertimbangkan: pertumbuhan jaringan; pelatihan teknisi dan user; dan penggunaan software. Biaya-biaya ini jauh lebih sulit diperkirakan dibanding biaya membangun jaringan. Administrator jaringan harus bisa melihat historis tren dan pertumbuhan perusahaan untuk memperkirakan biaya pertumbuhan jaringan. Seorang manajer harus melihat software dan hardware baru untuk menentukan apakah perusahaan akan mengimplementasikan mereka dan kapan, termasuk
pelatihan para staf untuk mendukung teknologi baru tersebut.
Biaya peralatan untuk operasional yang kritis juga perlu dimasukkan ke dalam biaya pemeliharaan jaringan. Bayangkan, bisnis berbasis Internet yang menggunakan satu router untuk terhubung ke Internet. Jika router tersebut tidak berfungsi, perusahaan Anda tidak dapat melakukan kegiatan sampai router diganti. Ini bisa menyebabkan perusahaan menderita jutaan rupiah karena kehilangan penjualan. Administrator jaringan yang bijaksana akan menyimpan router cadangan untuk memperkecil waktu downtime perusahaan.
Laporan Kesalahan
Seperti yang telah disebutkan, manajemen jaringan yang efektif memerlukan dokumentasi yang lengkap, oleh karena itu jika timbul suatu masalah perlu dibuat laporan kesalahan. Laporan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menentukan masalah, dan juga memberi cara dalam memantau kemajuan dan solusi akhir dari masalah tersebut. Laporan kesalahan memberikan pertimbangan kepada manajemen dalam mempekerjakan staf baru, membeli perangkat, dan memberi pelatihan tambahan. Laporan ini juga memberikan solusi untuk masalah yang sama yang telah dipecahkan.
Mengapa Jaringan Perlu Dimonitor?
Meskipun ada banyak alasan untuk memonitor jaringan, dua alasan utama adalah memperkirakan perubahan untuk masa depan dan mendeteksi perubahan yang tak terduga pada jaringan. Perubahan yang tak terduga bisa meliputi hal seperti router atau switch yang tidak berfungsi, hacker mencoba mendapatkan akses ke jaringan, atau kesalahan jalur komunikasi. Tanpa kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi.
Memonitoring Wide Area Network menggunakan banyak cara yang sama seperti pada Local Area Network. Salah satu perbedaan utama antara WAN dan LAN adalah penempatan fisik peralatan. Penempatan dan penggunaan tool monitoring menjadi sangat penting bagi operasional Wide Area Network yang tidak boleh terganggu.
Troubleshooting Jaringan
Permasalahan terjadi! Bahkan ketika jaringan dimonitor, perangkat dapat diandalkan, dan user berhati-hati, ada saja hal yang bermasalah. Pertama dan paling penting adalah menggunakan jurnal rancang-bangun Anda dan membuat catatan. Pembuatan catatan bisa
memberikan cara yang jelas dalam mendiagnosis masalah. Ia bisa memberitahu apa yang telah Anda coba dan bagaimana pengaruhnya terhadap masalah. Ini bisa sangat berharga bagi troubleshooter sehingga usaha yang dilakukan sebelumnya tidak akan diulang lagi.
Membuat catatan juga sangat berharga jika masalah diberikan kepada teknisi lain supaya mereka tidak melakukan kembali semua pekerjaan yang sudah dilakukan. Salinan catatan harus disertakan bersama solusi masalah pada waktu trouble ticket diselesaikan. Ini bisa menjadi referensi untuk masalah serupa yang mungkin terjadi sehubungan dengan masalah tersebut.
Elemen penting lain dari troubleshooting adalah penamaan (labeling). Beri label semuanya, termasuk kedua ujung kabel. Label tersebut tidak hanya meliputi nama kabel, tetapi juga di mana ujung yang lain berada dan penggunaan kabel, misalnya, untuk suara, data atau video.
Pada waktu troubleshotting, label seperti ini bisa lebih berharga dibanding catatan pemasangan kabel karena label berada bersama dengan unit dan tidak tersimpan dalam laci di suatu tempat. Bersama dengan label kabel, pemberian label masing-masing port pada hub, switch, atau router berikut lokasi, keperluan, dan titik koneksi akan sangat mempermudah sehingga masalah bisa diatasi.
Semua komponen lain yang dihubungkan ke jaringan juga harus diberi label seperti lokasi dan keperluan mereka. Dengan label semacam ini, semua komponen bisa dicari dan keperluan mereka pada jaringan bisa diketahui dengan mudah. Penggunaan label bersama dokumentasi jaringan akan memberi gambaran lengkap tentang jaringan dan hubungannya.
Satu hal penting lain yang perlu diingat bahwa dokumentasi hanya berguna jika berisi informasi terbaru. Semua perubahan yang dilakukan ke jaringan harus dicatat pada perangkat atau kabel yang diubah serta dokumentasi yang digunakan untuk menggambarkan jaringan keseluruhan.
DOKUMENTASI JARINGAN
Komponen pertama dan paling penting untuk jaringan yang baik adalah dokumentasi. Dokumentasi paling sering dibicarakan dan paling sedikit dilakukan dalam jaringan. Dokumentasi mewakili ingatan administrator jaringan. Ia berisi jurnal rancang-bangun Anda, tetapi tidak berhenti sampai di situ. Dokumentasi juga meliputi: diagram yang menunjukkan jalur fisik layout kabel, jenis kabel, panjang masing-masing kabel, jenis terminasi kabel, lokasi fisik masing-masing panel dinding atau patch panel, dan model penamaan (labeling) supaya masing-masing kabel bisa diidentifikasi dengan mudah.
Layout MDF dan IDF
Dokumen ini berisi layout fisik dan logical dari Main Distribution Facility dan semua Intermediate Distribution Facilities pada jaringan. Ini meliputi layout fisik susunan rak, perlengkapan pendukung, server, label patch panel untuk mengidentifikasi terminasi kabel, rincian identifikasi, dan konfigurasi semua perangkat ada.
Konfigurasi Server dan Workstation
Rincian konfigurasi server dan workstation dibuat untuk masing-masing host yang terhubung ke jaringan. Informasi pada dokumen ini distandardisasi dan berisi hal-hal, seperti pembuatan dan model komputer, nomor seri, drive floppy, harddisk, drive DVD/CD-ROM, kartu suara dan jaringan, jumlah RAM, dan rincian fisik lainnya dari komputer. Dokumen ini juga meliputi rincian konfigurasi komputer, konfigurasi IRQ, DMA dan Base Memory dari kartu peripheral. Terakhir, dokumen berisi lokasi fisik, user, dan identitas jaringan (alamat IP, MAC address, subnet, topologi) dari komputer itu.
Daftar Software
Daftar software berisi software standar dan khusus yang digunakan masing-masing mesin pada jaringan, dan rincian konfigurasi instalasi standar pada masing-masing paket software. Daftar ini juga meliputi operating system dan aplikasi.
Catatan Maintenance
Penting juga untuk menyimpan catatan semua perbaikan yang dilakukan pada perlengkapan yang dimasukkan ke dalam jaringan. Ini akan membantu administrator untuk memperkirakan masalah yang mungkin terjadi dengan hardware dan software pada masa yang akan datang.
Langkah Pengamanan
Dokumen ini tidak hanya meliputi pengamanan “lunak”, seperti hak user, password, dan firewall, tetapi juga pengamanan fisik. Pengamanan fisik atau keras meliputi hal sederhana, seperti mengidentifikasi bagaimana MDF dan IDF dikunci, siapa yang mempunyai akses ke ruangan tersebut dan mengapa, bagaimana host dilindungi (kabel pengaman—alarm), dan siapa yang mempunyai akses fisik ke sistem.

User Policy
User policy merupakan dokumen yang bisa jadi paling penting dan bermanfaat bagi administrator jaringan. Mereka berisi bagaimana user berhubungan dengan jaringan. Policy tersebut meliputi apa yang boleh dan apa yang tidak dibolehkan pada jaringan. Juga harus disertakan apa nanti konsekuensi bagi user yang melanggar.
Aspek lain dari user policy meliputi user ID dan panjang password minimum yang diharuskan, dan aturan untuk isi password. User policy perlu dibuat bersama manajemen perusahaan supaya policy tersebut bisa diterima dan dilaksanakan. Sebagai administrator jaringan, sedapat mungkin buat jaringan yang paling aman dan fungsional bagi perusahaan. Namun, pastikan policy jaringan tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan atau membatasi para user dalam mengakses resource yang diperlukan.
Informasi yang dicatat pada dokumen yang disebutkan menciptakan dokumentasi jaringan untuk sistem Anda. Dokumentasi ini akan membuat maintenance dan upgrade jaringan menjadi lebih teratur. Dokumentasi ini akan memberikan titik awal kepada administrator untuk kembali jika upgrade mengalami masalah atau jika perlu memulihkan jaringan yang tidak berfungsi.

Kamis, 16 Juni 2011

contoh proposal usaha donat



Proposal Usaha
Perusahaan pabrikMartabak


CV. Jaya Sentosa®




(June/2011)


Kata Pengantar

                Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada kehadirat Allah swt yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada kami dalam menyusun proposal usaha ini. Tak lupa shalawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya, shohabatnya, dan mudah-mudahan kita termasuk ke dalam umatnya. Aamiin.
            Dalam proposal usaha ini kami berusaha untuk menguraikan segala aspek utama dan pendukungnya dalam pendirian usaha pabrik martabak. Mulai dari aspek produk, pemasaran, sampai perencanaan permodalan. Tak banyak memang, tetapi mudah-mudahan bermanfaat bagi wirausaha khususnya dan umumnya bagi seluruh yang membacanya.
            Kami merasa masih banyak kekurangan dari penyusunan proposal ini. Karenanya kami mohon maaf atas segala kesalahan dalam proposal ini. Kesempurnaan hanya milik Allah swt.
Terima kasih. Mudah-mudahan menjadi inspirasi.

Bandung, 6 Juni 2011
Penyusun,



          







Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………….           2
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………..            3
1.Bagian I Pendahuluan
1.1Nama dan Alamat Perusahaan……………………………………………………………………..           4
1.2Nama dan Alamat Pemilik…………………………………………………………………..………..           4
1.3Ruang Lingkup Usaha……………………………………………………………………………..…….           4
1.4Latar Belakang Usaha……………………………………………………………………………………           4
2.Bagian II Rencana Produk
2.1Produk yang Dihasilkan………………………………………………………………………………..           5
2.2Proses Produksi……………………………………………………………………………………………            5
3.Bagian III Rencana Pemasaran
3.1Penetapan Harga…………………………………………………………………………………………            6
3.2Promosi yang Akan Dilakukan……………………………………………………………………..            6
3.3Pengembangan Produk……………………………………………………………………………….            6
4.Bagian IV Aspek Pabrik……………………………………………………………………………………….            7
4.1Keadaan Pabrik dan lokasi………………………………………………………………………….. 7
4.2Aspek Mesin-Mesin Produksi……………………………………………………………………….            7
4.3Sumber-Sumber Bahan Baku……………………………………………………………………….            7
5. Bagian V Struktur Organisasi………………………………………………………………………..……            7
6.Bagian VI Risiko Usaha
6.1Evaluasi Kelemahan Produk……………………………………………………………………….. 8
6.2Faktor Persaingan………………………………………………………………………………………. 8
7.Bagian VII Rencana Permodalan
7.1Neraca Permulaan Perusahaan…………………………………………………………………...            9
7.2Omzet dan Analisa Titik Impas……………………………………………………………………..            10
2.3Sumber-Sumber Permodalan……………………………………………………………………….           10
8.Bagian VIII Penutup…………………………………………………………………………………………….            10
9.Bagian IX Apendix……………………………………………………………………………………………….            10






1.      Bagian I Pendahuluan

1.1.   Nama dan Alamat Perusahaan
Nama Perusahaan :
CV. Jaya Sentosa ®

Alamat Perusahaan:
Komp. Cipadung Blok. VIII No 18

1.2.   Nama dan Alamat Pemilik
Nama Pemilik :
Bojes Turner
Alamat Pemilik :
Komp.Panyileukan F7 NO 12 40163

1.3.   Ruang Lingkup Usaha
CV . ini bergerak dalam bidang makanan , berupa Martabak

1.4.   Latar Belakang Usaha
Berawal dari kegemaran masa kecil wirausaha kepada makanan terutama martabak, memancing wirausaha untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang martabak.
Ada banyak sekali jenis martabak yang dapat kita jumpai saat ini. Dari yang terjangkau oleh anak-anak sampai martabak sekelas orang-orang tertinggi. Tentunya kualitas rasanya sebanding dengan harganya. Bagi sebagian orang, mungkin jarang bahkan tidak pernah mencicipi bagaimana rasanya martabak sekelas orang berdasi. Maka dari itu, wirausaha ingin membuat aneka martabak yang rasanya sekelas dengan orang berdasi tetapi dengan harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat umum.








2.      Bagian II Rencana Produk
2.1.   Produk yang Dihasilkan
Adapun produk yang akan dihasilkan oleh usaha ini adalah :
·         Martabak keju coklat
·         Martabak susu nanas
·         Martabak keju
·         Martabak coklat susu
·         Martabak pisang coklat

2.2.   Proses Produksi
Proses produksi dapat didiagramkan sebagai berikut:

                                                            

Pemasaran
Bahan Baku
Produksi
Pengemasan
QC
 






Keterangan :
                        Dari bahan baku kemudian diproduksi menjadi martabak  , kemudian dipilah barang yang bagus lalu dikemas kedalam kardus yang kapasitasnya satu lusin ( 12 buah ) , dan langsung dijual ke konsumen secara langsung .
                                                            
3.      Bagian III Rencana Pemasaran
3.1.   Penetapan Harga
Harga yang ditetapkan diusahakan lebih rendah daripada pasaran harga martabak  yang sekelas , untuk menarik konsumen.
Harga konsumen pasaran donat yang sekelas yaitu bervariasi ( Rp. 20000) tetapi untuk martabak ini kami menetapkan martabak yang lebih murah yaitu pada Rp. 11000,- .

3.2.   Pelaksanaan distribusi
Karena  usaha  yang kami jalankan adalah industri makanan sehingga tidak memerlukan distributor yang banyak. Oleh karena itu kami menggunakan sistim distributor langsung, dimana konsumen akhir menerima produk dari produsen langsung .

3.3.   Promosi yang Akan Dilakukan
Promosi yang dilakukan tidak akan melalui media elektronik. Paling tidak, kami membubuhkan alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi, jika kalau ada yang hendak memesan langsung dari kami.


3.4.   Pengembangan Produk
Sebagai awalan, kami hanya membuat martabak beraneka rasa untuk selanjutnya kami akan mengembangkan dengan  martabak super yang sebanding dengan 2 martabak ukuran biasa dengan bermacam – macam rasa pula .














4.     Bagian IV Aspek Pabrik
3.5.   Keadaan Pabrik dan lokasi
Untuk lokasi yang digunakan sebagai usaha, kami masih menggunakan rumah tinggal sendiri dan pinggir jalan karena masih tergolong usaha kecil menengah sehingga belum memerlukan tempat yang besar .

3.6.   Aspek Mesin-mesin produksi
           Untuk mesin produksi, kami hanya menggunakan alat – alat sederhana sehingga kami sudah memiliki sebelumnya .

3.7.   Sumber-sumber bahan baku
Bahan baku berupa terigu, telur dan lainnya kami dapatkan di pasar – pasar terdekat , karena dirasa lebih murah di sebanding dengan supermarket dan tempat – tempat lainnya .


5.      Bagian V Struktur Organisasi
Mengingat bahwa kami baru memulai usaha, sehingga struktur organisasi kami masih sederhana. Struktur organisasi ini akan kami kembangkan sesuai dengan bertambahnya kuantitas karyawan.





Wirausaha
Karyawan
Karyawan
Karyawan
 











6.      Bagian VI Risiko Usaha
a.      Evaluasi Kelemahan Produk
Karena produk kami tidak memakai pengawet atau bahan kimia apapun sehingga produk martabak  kami  hanya bisa bertahan selama 4 hari saja , hal ini menyebabkan kami tidak bisa membuat produk yang banyak sekaligus sehingga kami langsung membuat jika ada yang memesan produk kami .


b.      Faktor Persaingan
Usaha martabak   saat ini sudah cukup banyak. Sebagian besar diantaranya sudah merupakan usaha yang besar. Melihat usaha kami masih berupa usaha kecil, maka kami belum bisa untuk menyaingi perusahaan-perusahaan tersebut. Oleh karenanya, bisa jadi seluruh pasar sudah dikuasai oleh mereka. Tetapi, kami berusaha menembus pasar, bukan untuk menyaingi mereka, tetapi membawa tujuan dasar, yaitu membuat semua orang agar bisa mencicipi martabak yang berkelas dengan harga yang terjangkau .



7.      Bagian VI Rencana Permodalan
     Product (produk)
8.    Produk yang dijual adalah “Martabak Manis” yang merupakan makanan selingan
9.    sehari-hari
10.  
11. Price (harga)
12. Harga perporsi Rp.12.000 karena harga ini sangat terjangkau dan relative murah.
13. Promotion (promosi)                                                                                                                      Dalam melakukan promosi produk ini dengan menyebarkan brosur kepada masyarakat dengan promosi disetiap pembelian 1 paket dengan isi 5 porsi akan memberikan diskon 10% dari harga tersebut.
14.  
15. Place (tempat)
16. Tempat yang dipilih yaitu di Giant Kalibata, Jl Kalibata lantai II (dua) karena
17. letaknya cukup strategis dan mudah dijangkau masyarakat (konsumen).
18.  
19. VII. ASPEK KEUANGAN
20. Aspek Modal
21.  - Bahan Baku :
22. 1. Terigu 2 Kg                                      :  Rp. 14.000
23. 2. Telur 1 Kg                               :  Rp. 12.000
24. 3. Gula pasir 1 Kg                       :  Rp. 10.000
25. 4. Air                                          :  Rp. -
26. 5.Garam                                     :  Rp. 2.000
27. 6. Soda kue                                :  Rp. 3.000
28. 7. Blue band                                :  Rp. 5.000 ewarna kuning                          :  Rp. 3.500
 Fermipan (pengembang soda)          :  Rp. 3.500                                                      Rp.                                                                          53.000

-Bahan Taburan :
Kacang tanah ½ Kg                          :  Rp. 5.000
 Meises                                 :  Rp. 5.000
Keju                                                :  Rp. 11.000
 Susu kental manis                           :  Rp. 7.000
 Wijen                                          :  Rp. 5.000 +
                               Rp. 33.000
-Bahan Baku Tambahan : 
1. Kardus                                     :  Rp. 5.000
 Piring plastic                               :  Rp. 8.000
. Garpu                                        :  Rp. 7.000
. Pisau                               :  Rp. 5.000 +
                                                        Rp. 25.000
- Modal
Bahan baku + Bahan taburan + Bahan baku tambahan + Ongkos angkut
Rp. 53.000 + Rp. 33.000 + Rp. 25.000 + Rp. 500
= Rp.111.500

a.      Omzet dan analisa titik impas
Dengan 100 kg terigu kita bisa mendapatkan kurang lebih 4000 buah donat , dengan harga jual perbuahnya Rp. 2000 , maka omzet per-bulannya adalah:
4000 buah x Rp2.000 = Rp8.000.000,-
            Maka Penghasilan bersih perbulan adalah:
Pemasukan – Pengeluaran
Rp8.000.000 – Rp 6.023.000 = Rp1.977.000,-
Sehingga titik impas terjadi pada :
Rp 6.023.000 / Rp1.977.000 = ±4 Bulan

b.      Sumber permodalan
Sumber modal kami dapat dari hasil pinjaman bank.


29.  Bagian VII Penutup
Demikianlah Proposal yang kami susun, mohon maaf bila masih banyak kekurangan dalam hal penyusunan proposal ini. Atas Perhatian dan Kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

30.  Bagian VIII Apendix